Dalam budidaya hortikultura, media untuk pertumbuhan tanaman telah tersedia dalam berbagai jenis pilihan. Salah satunya yang sering kali digunakan adalah Cocopeat (coconut: kelapa, peat: gambut atau sabut). Sering juga disebut sebagai coco fiber (serat sabut) atau coco air (serbuk sabut).
Umumnya, media tanam ini didapatkan dari limbah industri yang menggunakan bahan baku kelapa dalam produk mereka.
Apa Itu Cocopeat?
Cocopeat Indonesia sebagai media tanam hidroponik yang bersifat organik, karena terbuat dari serbuk serabut kelapa. Bila ingin mendapatkannya, maka harus menggiling sabut kelapa sampai halus terlebih dahulu.
Salah satu manfaat menggunakan cocopeat ini adalah bisa menahan air serta mempunyai unsur kimia yang lumayan banyak. Nilai pH yang media tanam ini miliki di antara 5,0 hingga 6,8 sehingga sangat baik untuk pertumbuhan jenis tanaman apapun.
Biasanya, pemakaiannya dicampur terlebih dahulu dengan bahan lain seperti sekam bakar dengan perbandingan 50:50. Tujuannya adalah untuk memperbesar aerasi pada media tanam.
Kelebihan dan Kekurangan Cocopeat
Sebagai media tanam hidroponik, cocopeat pun mempunyai kelebihan dan kekurangan. Sebelum mulai bertanam, sebaiknya Anda mengetahui kelebihan dan kekurangan cocopeat Indonesia sebagai media tanam hidroponik yang akan dipakai agar terhindar dari sesuatu yang tidak diinginkan.
Kelebihan:
- Bersifat organik;
- Memiliki kandungan oksigen yang cukup banyak, sekitar 50% oksigen;
- Mampu menahan air;
- Nilai pH-nya berada di kisaran ideal untuk sebuah media tanam; dan
- Mengandung unsur kimia dan unsur hara kalium dan fosfor yang cukup banyak.
Kekurangan:
- Menghambat pertumbuhan tanaman karena mengandung senyawa tanin.
- Mengandung unsur klor yang cukup tinggi dan tidak baik bagi tanaman jika unsur tersebut bereaksi dengan air.
- Memiliki daya serap air sangat tinggi, sehingga bisa membuat akar menjadi busuk. Oleh karena itu, Anda perlu mencampurnya dengan media tanam lain.
Tips Menggunakan Cocopeat
- Cuci cocopeat dengan air bersih terlebih dahulu dengan air bersih untuk membersihkan unsur kimia yang mungkin saja bisa memicu penghambatan pertumbuhan tanaman.
- Campur dengan media lainnya. Misalkan, mencampurkan cocopeat dengan pasir atau sekam karena daya ikat keduanya yang tidak terlalu tinggi. Pemberian air sebaiknya Anda lakukan sedikit demi sedikit namun secara terus menerus dengan cara irigasi tetes atau pengabutan. Untuk proses pemupukan, gunakan pupuk slow release seperti dekastar.
- Apabila menggunakan netpot hidroponik, maka media tanam satu ini kurang sesuai sebab bahannya akan hanyut bersama nutrisi lainnya.
Penggunaan cocopeat Indonesia sebagai media tanam hidroponik sebenarnya sangat baik, sebab tanaman sangat membutuhkan kandungan di dalamnya. Jika tertarik menggunakan bahan tersebut sebagai media tanam, Anda bisa membelinya di Tanami (https://tanami.co.id) yang menyediakan berbagai macam produk organik.
Informasi lebih lanjut, hubungi langsung di nomor +62 812-1233-3590 (WhatsApp) atau email di info@indonesiacocopeat.com. Semoga bermanfaat!